10 Kesalahan Umum Saat Isi Bensin yang Harus Kamu Hindari

Mengisi bensin adalah aktivitas rutin bagi siapa pun yang memiliki kendaraan bermotor. Meski terlihat sepele, ternyata ada banyak kesalahan kecil yang sering dilakukan saat isi bensin, dan hal ini bisa berdampak besar, mulai dari risiko kebakaran, pemborosan BBM, hingga kerusakan mesin kendaraan.

Agar lebih aman dan efisien, berikut adalah daftar kesalahan umum saat isi bensin yang wajib kamu hindari.

Kenapa Penting Tahu Kesalahan Saat Isi Bensin?

Setiap hari, jutaan orang di Indonesia mengisi bensin di SPBU Pertamina maupun kios eceran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai lebih dari 150 juta unit pada 2023. Itu berarti aktivitas isi bensin berlangsung dalam skala yang sangat besar.

Jika dilakukan dengan cara yang salah, potensi risiko juga ikut membesar. Dari kebakaran kecil di SPBU, kerusakan komponen kendaraan, hingga pemborosan BBM, semua bisa terjadi hanya karena kelalaian sederhana.

Kesalahan Umum Saat Isi Bensin

1. Mengisi Bensin Saat Mesin Masih Menyala

Salah satu kesalahan yang masih sering terjadi adalah mengisi bensin tanpa mematikan mesin kendaraan.

Mesin yang menyala tetap menghasilkan panas, percikan api dari sistem pengapian, bahkan kipas radiator bisa tiba-tiba hidup dan menyebarkan uap bensin. Kondisi ini sangat berbahaya karena uap bensin mudah terbakar.

Itulah sebabnya setiap SPBU mewajibkan pengendara mematikan mesin sebelum pengisian. Jadi, selalu pastikan kendaraan benar-benar mati, bukan sekadar idle, sebelum membuka tutup tangki.

2. Merokok di Area SPBU

Kebiasaan merokok di area SPBU masih sering ditemui meski jelas dilarang.

Padahal, satu bara kecil dari rokok sudah cukup untuk memicu kebakaran karena uap bensin sangat mudah terbakar dan dapat menyebar mengikuti arah angin.

Bukan hanya berbahaya bagi perokok itu sendiri, tetapi juga bagi semua orang di sekitar SPBU. Karena itu, mematikan rokok sebelum masuk area SPBU adalah langkah yang tidak bisa ditawar.

3. Menggunakan HP Saat Isi Bensin

Banyak orang menganggap menggunakan HP saat mengisi bensin tidak berbahaya. Namun, ada dua alasan mengapa hal ini salah.

Pertama, penggunaan HP membuat perhatian teralihkan sehingga banyak prosedur penting terlupakan, seperti mematikan mesin atau memastikan tutup tangki terpasang rapat.

Kedua, meski jarang, perangkat elektronik berpotensi menimbulkan listrik statis yang bisa memicu percikan.

Karena itu, simpanlah ponsel selama pengisian berlangsung dan gunakan hanya setelah proses benar-benar selesai.

4. Mengisi Tangki Sampai Penuh

Kebiasaan lain yang sering dilakukan adalah mengisi tangki hingga penuh bahkan sampai bensin menetes keluar.

Padahal, nozzle pompa sudah dirancang untuk berhenti otomatis saat tangki cukup terisi. Memaksa melanjutkan pengisian justru berbahaya karena bisa membuat bensin meluber, merusak sistem ventilasi tangki, dan mengganggu sensor bahan bakar.

Selain boros, hal ini juga merusak kendaraan dalam jangka panjang. Sebaiknya, berhenti pada “klik” pertama dari nozzle dan jangan pernah mengguncang kendaraan untuk menambah kapasitas.

5. Tidak Mematikan AC atau Elektronik Kendaraan

Sebagian orang merasa tidak perlu mematikan AC atau perangkat elektronik lain saat isi bensin, padahal kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko. AC dan perangkat kelistrikan lain dapat menghasilkan percikan listrik kecil yang berbahaya jika bercampur dengan uap bensin.

Pada mobil hybrid atau listrik, kipas pendingin dan kompresor juga bisa menyala otomatis meski mesin tampak mati. Karena itu, biasakan mematikan semua perangkat elektronik sebelum mengisi bahan bakar.

6. Salah Pilih Jenis BBM

Tidak semua kendaraan cocok dengan jenis bensin yang sama. Setiap mesin dirancang untuk bekerja dengan nilai oktan tertentu.

Jika nilai oktan lebih rendah dari yang direkomendasikan, mesin akan mengalami knocking atau ngelitik, yang dalam jangka panjang bisa merusak piston dan komponen lain.

Sebaliknya, menggunakan bensin dengan oktan terlalu tinggi memang tidak merusak, tetapi boros dan tidak memberi manfaat lebih. Maka, selalu cek buku manual kendaraan dan gunakan BBM sesuai rekomendasi pabrikan.

7. Mengisi Bensin di Tempat Ilegal atau Eceran

Mengisi bensin di kios eceran memang praktis, tetapi sangat berisiko. Kualitas bahan bakar sering kali tidak terjamin karena bisa tercampur air atau kotoran akibat penyimpanan yang tidak standar.

Selain itu, takaran juga sering tidak akurat, dan fasilitas keamanan di tempat eceran jauh dari memadai. Lebih baik isi di SPBU resmi Pertamina yang sudah memenuhi standar keselamatan.

Jika pun terpaksa mengisi di tempat eceran saat darurat, sebaiknya hanya secukupnya sampai bisa mencapai SPBU resmi.

8. Mengguncang Kendaraan Saat Isi Bensin

Ada mitos bahwa mengguncang motor atau mobil saat mengisi bensin akan membuat tangki terisi lebih penuh. Faktanya, hal ini tidak menambah kapasitas bensin sama sekali.

Justru, kebiasaan ini bisa merusak sensor level bahan bakar dan membuat bensin tumpah. Tumpahan tersebut tidak hanya merusak cat kendaraan, tetapi juga menimbulkan risiko kebakaran.

Jadi, biarkan kendaraan tetap diam saat pengisian dan percayakan pada sistem auto-stop dari nozzle.

9. Membayar Tanpa Perhatian

Kesalahan lain yang terlihat sepele adalah terburu-buru membayar namun lupa mematikan mesin atau memastikan tutup tangki terpasang dengan baik. Hal ini sering terjadi karena perhatian teralihkan pada proses pembayaran, apalagi jika menggunakan HP untuk transaksi digital.

Akibatnya, bensin bisa tumpah, tutup tangki tertinggal, atau kendaraan bergerak sebelum benar-benar aman. Untuk menghindarinya, biasakan selalu mematikan mesin, melepas nozzle, dan menutup tangki dengan rapat sebelum bertransaksi.

10. Tidak Mematuhi Aturan SPBU

SPBU memiliki aturan yang dibuat untuk keselamatan bersama, mulai dari larangan membawa wadah ilegal, kewajiban mengantre sesuai jalur, hingga larangan keluar masuk kendaraan sembarangan.

Mengabaikan aturan-aturan kecil ini bisa menciptakan kekacauan dan membahayakan orang lain. Misalnya, membawa jerigen yang tidak sesuai standar bisa membuat bahan bakar tumpah atau meledak.

Oleh karena itu, patuhi rambu dan instruksi petugas SPBU, serta ikuti etika mengisi bensin dengan baik.


Mengisi bensin mungkin tampak sederhana, tetapi dari sepuluh poin di atas terlihat jelas bahwa banyak kebiasaan kecil bisa membawa risiko besar.

Dengan mematikan mesin, tidak merokok, menghindari penggunaan HP, memilih BBM yang tepat, hingga patuh pada aturan SPBU, kita bisa membuat aktivitas isi bensin lebih aman, efisien, dan bebas masalah.

Jadi, biasakan melakukan pengisian dengan benar dan ajak orang lain di sekitar Anda untuk melakukan hal yang sama.

Tips Aman Mengisi Bensin di SPBU

  • Matikan mesin dan HP sebelum mulai isi bensin.
  • Jangan isi hingga full tank.
  • Gunakan jenis BBM sesuai rekomendasi kendaraan.
  • Selalu isi di SPBU resmi.
  • Patuhi semua aturan keamanan yang ada.

Mengisi bensin memang terlihat sederhana, tapi ada banyak kesalahan umum yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas, kamu bisa lebih aman, hemat, dan menjaga kendaraan tetap awet.

Jadi, mulai sekarang isi bensin dengan cara yang benar, dan jangan lupa bagikan artikel ini agar lebih banyak orang paham tentang pentingnya keamanan di SPBU.

Bagikan konten ini:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *