Setiap pemilik kendaraan pasti ingin motornya irit, mobilnya awet, dan performanya tetap prima. Tapi kenyataannya, banyak orang masih bingung ketika berada di SPBU.
Pertanyaan seperti “Pakai Pertalite cukup nggak ya?”, “Kenapa mobil saya ngelitik meski baru?”, atau “Apa benar Pertamax Turbo bikin mesin lebih awet?” sering muncul.
Jawabannya ada pada pemilihan BBM (Bahan Bakar Minyak) yang sesuai dengan karakter mesin. Salah pilih BBM bisa membuat kendaraan jadi boros, mudah rusak, bahkan mempercepat biaya perawatan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tips memilih BBM yang tepat untuk kendaraan, lengkap dengan penjelasan teknis, tabel perbandingan, studi kasus, hingga rekomendasi praktis untuk motor maupun mobil.
Kenapa Pemilihan BBM Itu Penting?
Banyak orang memilih BBM hanya berdasarkan harga. Padahal, setiap mesin dirancang untuk bekerja optimal dengan spesifikasi bahan bakar tertentu.
Dampak positif jika memilih BBM sesuai rekomendasi:
- ✅ Mesin lebih awet → pembakaran sempurna, komponen mesin tidak cepat aus.
- ✅ Tenaga optimal → mesin bekerja sesuai desain, tarikan lebih responsif.
- ✅ Lebih hemat biaya → konsumsi BBM lebih efisien, perawatan mesin lebih jarang.
- ✅ Ramah lingkungan → emisi gas buang lebih rendah.
Dampak negatif jika salah pilih BBM:
- ❌ Knocking (ngelitik) → suara ketukan akibat pembakaran tidak sempurna.
- ❌ Boros BBM → lebih cepat habis karena mesin tidak efisien.
- ❌ Kerusakan mesin jangka panjang → piston, busi, katup, dan injektor bisa rusak.
- ❌ Polusi lebih tinggi → emisi karbon meningkat.
Riset ITB menunjukkan bahwa kendaraan yang menggunakan BBM sesuai rasio kompresinya bisa menghemat konsumsi bahan bakar hingga 12–15% dibandingkan yang salah pilih BBM.
Mengenal Jenis-Jenis BBM di Indonesia
Agar tidak salah pilih, mari pahami dulu produk BBM yang tersedia di SPBU Pertamina:
1. Pertalite (RON 90)
- Cocok untuk: kendaraan dengan rasio kompresi rendah (motor bebek, motor matic lama, mobil lama).
- Kelebihan: harga lebih murah.
- Kekurangan: tidak optimal untuk mesin modern.
2. Pertamax (RON 92)
- Cocok untuk: motor dan mobil keluaran terbaru dengan kompresi sedang.
- Kelebihan: pembakaran lebih bersih, emisi lebih rendah.
- Kekurangan: harga lebih tinggi dibanding Pertalite.
3. Pertamax Turbo (RON 98)
- Cocok untuk: mobil sport, motor besar, kendaraan Eropa/Jepang dengan kompresi tinggi.
- Kelebihan: performa maksimal, mesin lebih awet, ramah lingkungan.
- Kekurangan: harga paling mahal.
4. Solar (CN 48) & Dexlite (CN 51)
- Khusus untuk mesin diesel.
- Dexlite lebih bersih & efisien dibanding Solar.
5. Pertamina Dex (CN 53)
- Diesel premium, emisi rendah, cocok untuk kendaraan diesel modern.
6. Premium (RON 88)
- Sudah jarang tersedia.
- Tidak direkomendasikan untuk kendaraan modern karena oktan terlalu rendah.
Apa Itu RON dan CN?
RON (Research Octane Number)
Adalah angka yang menunjukkan ketahanan bensin terhadap tekanan & suhu tinggi.
- RON rendah (88–90) → cepat terbakar, cocok untuk mesin lama.
- RON tinggi (92–98) → lebih tahan knocking, cocok untuk mesin modern.
CN (Cetane Number)
Digunakan untuk mesin diesel.
- CN rendah → pembakaran lambat, mesin kasar.
- CN tinggi → pembakaran halus, tenaga lebih baik, emisi rendah.
Tabel RON vs Rasio Kompresi Mesin
RON | Rasio Kompresi Mesin | Contoh Kendaraan |
---|---|---|
88–90 | 7:1 – 9:1 | Motor bebek lama, mobil tua |
91–92 | 9:1 – 10:1 | Mobil/motor modern standar |
95–98 | 10:1 ke atas | Mobil sport, motor 250cc+ |
Tips Memilih BBM yang Tepat
1. Sesuaikan dengan Rasio Kompresi Mesin
Cek manual book atau cari spesifikasi kendaraan di internet.
- Rasio rendah → Pertalite cukup.
- Rasio sedang → Pertamax.
- Rasio tinggi → Pertamax Turbo.
2. Ikuti Rekomendasi Pabrikan
Jangan asal. Pabrikan sudah menentukan BBM ideal agar mesin awet.
3. Perhatikan Kondisi Kendaraan & Pemakaian
- Motor harian → bisa pilih Pertalite atau Pertamax.
- Mobil keluarga jarak jauh → lebih hemat dengan Pertamax.
- Mobil sport → wajib Pertamax Turbo.
4. Sesuaikan dengan Budget
Harga BBM berbeda, tapi hitung juga cost per km. Terkadang Pertamax lebih murah dalam jangka panjang karena lebih irit.
5. Konsisten
Hindari sering gonta-ganti BBM, karena ECU butuh adaptasi.
Kesalahan Umum Saat Mengisi BBM
- Pilih BBM hanya karena lebih murah.
- Mencampur BBM (Pertalite + Pertamax) secara rutin.
- Mengabaikan manual book.
- Salah kaprah bahwa “semua motor bisa pakai BBM apa saja”.
FAQ Seputar BBM
Q: Apakah motor matic boleh pakai Pertalite?
A: Boleh jika mesinnya masih kompresi rendah. Untuk motor terbaru lebih baik Pertamax.
Q: Apa dampak jika mobil pakai BBM oktan lebih rendah?
A: Mesin knocking, boros, tarikan berat, dan jangka panjang merusak piston.
Q: Apa benar Pertamax lebih boros daripada Pertalite?
A: Tidak benar. Walau harga lebih mahal, jarak tempuh biasanya lebih jauh.
Q: Boleh campur Pertalite dengan Pertamax?
A: Bisa, tapi kualitasnya jadi tidak optimal.
Perbandingan Harga & Efisiensi BBM
Jenis BBM | RON/CN | Harga (Rp/liter)* | Jarak Tempuh Rata-rata |
---|---|---|---|
Pertalite | RON 90 | ±10.000 | 10 km/l |
Pertamax | RON 92 | ±12.500 | 12–13 km/l |
Pertamax Turbo | RON 98 | ±14.500 | 13–14 km/l |
Solar | CN 48 | ±6.800 | bervariasi |
Dexlite | CN 51 | ±13.500 | lebih efisien 10–15% dari Solar |
(harga per Agustus 2025, bisa berubah sewaktu-waktu)
Memilih BBM yang tepat bukan hanya soal hemat uang saat ini, tapi juga investasi jangka panjang untuk keawetan mesin dan kenyamanan berkendara.
Prinsip utama:
- Sesuaikan BBM dengan rasio kompresi mesin.
- Ikuti rekomendasi pabrikan.
- Hitung efisiensi jangka panjang, bukan hanya harga per liter.
Dengan pemahaman ini, kamu tidak perlu bingung lagi di SPBU. Kendaraanmu akan lebih irit, mesin lebih awet, dan tentu saja lebih ramah lingkungan.