Kapan Sih Waktu Terbaik Isi BBM Biar Lebih Efisien?

Kalau kamu punya kendaraan, entah motor atau mobil, pasti sudah akrab dengan “ritual” mampir ke SPBU. Tapi kebanyakan orang asal isi aja tanpa mikirin kapan waktu paling pas.

Padahal, ada momen tertentu yang bisa bikin pengeluaran BBM lebih efisien, mesin lebih sehat, dan kita sendiri lebih nyaman.

Saya dulu juga mikir, “Toh harganya sama aja, ngapain ribet?” Eh, ternyata setelah coba praktik beberapa tips, pengeluaran bensin bulanan saya turun lumayan.

Nah, biar kamu nggak trial & error kayak saya, saya tulis semua ilmunya di sini.

Waktu-Waktu yang Disarankan untuk Isi BBM

1. Pagi Hari atau Malam Hari (Suhu Lebih Adem)

Ini tips paling klasik, tapi juga paling sering disepelekan.

Kenapa pagi/malam? Karena suhu udara dan suhu tanah di bawah SPBU cenderung lebih rendah. Tangki besar SPBU ditanam di dalam tanah.

Kalau cuaca dingin, bensin di dalamnya lebih stabil dan lebih padat. Artinya, setiap liter yang kamu bayar isinya sesuai takaran.

Kalau siang terik, bensin cenderung lebih mudah menguap. Jadi, meski pompa tetap nunjuk angka 1 liter, sebagian molekul BBM itu sudah jadi uap, bukan cairan yang bisa dipakai mesin.

Efeknya kecil kalau sekali isi, tapi kalau dihitung dalam sebulan atau setahun, lumayan banget.

Contoh nyata: Saya pernah bandingin isi full tank di pagi hari dan di siang bolong. Jarak tempuhnya lebih panjang sekitar 20–25 km sebelum indikator turun, padahal sama-sama isi di SPBU Pertamina resmi.

2. Jangan Tunggu Tangki Kosong

Banyak orang punya kebiasaan “biarin aja dulu, nanti isi kalau udah merah.” Kedengarannya sepele, tapi ini bisa merugikan dua hal:

  1. BBM lebih cepat menguap
    Kalau tangki hampir kosong, ruang udara di dalam tangki lebih banyak. Nah, ruang kosong itu bikin uap bensin makin banyak terbentuk. Jadi, bensin yang tersisa bisa berkurang lebih cepat.
  2. Resiko kotoran ikut tersedot
    Di dasar tangki kendaraan biasanya ada sisa partikel kecil atau kotoran. Kalau BBM hampir habis, partikel itu bisa tersedot ke pompa bahan bakar dan mesin. Lama-lama bikin injektor tersumbat atau mesin batuk-batuk.

Praktiknya gimana?

Coba biasakan isi saat indikator sudah setengah. Selain bikin mesin lebih sehat, kamu juga jadi lebih tenang. Nggak ada lagi drama mogok mendadak di tengah jalan gara-gara kehabisan bensin.

3. Hindari Jam Sibuk SPBU

Kalau kamu sering isi bensin jam berangkat kerja atau jam pulang kantor, pasti udah hafal: antri panjang, buru-buru, kadang malah bikin bete.

Tapi bukan cuma soal antrian. Ada alasan teknis juga: saat SPBU penuh sesak, mesin pompa bekerja terus-menerus.

Pompa yang panas bisa bikin suhu BBM di saluran distribusi naik sedikit. BBM yang lebih panas berarti lebih gampang menguap.

Selain itu, kalau isi di jam sibuk, operator biasanya kerja super cepat. Meski jarang terjadi, ada risiko pengisian nggak seakurat kalau lagi sepi.

Jam sebaiknya dihindari:

  • 07.00–09.00 (jam orang berangkat kerja/sekolah).
  • 16.00–19.00 (jam pulang kantor).

Kalau bisa, cari celah di luar jam itu. Saya biasanya isi habis makan siang jam 1–2 siang atau sekalian malam sekalian mau pulang nongkrong. Lebih adem, lebih cepat, dan lebih akurat.

4. Jangan Isi Saat Truk Tangki Baru Mengisi SPBU

Pernah lihat truk tangki Pertamina lagi parkir di samping SPBU? Itu artinya mereka sedang mengisi ulang tangki bawah tanah. Nah, di momen itu sebaiknya kamu jangan isi dulu.

Kenapa? Karena saat tangki diisi, endapan yang selama ini ada di dasar tangki SPBU akan naik ke permukaan. Endapan ini bisa berupa debu, partikel karat, atau kotoran lain.

Kalau kamu isi di saat itu, kemungkinan besar bensin yang kamu dapat tercampur partikel-partikel itu.

Efeknya? Mesin jadi lebih cepat kotor, filter bahan bakar lebih cepat mampet, dan performa kendaraan menurun.

Tips: Kalau lihat truk tangki di SPBU, tunda sekitar 1–2 jam setelah pengisian selesai. Biarkan endapan mengendap lagi ke dasar tangki.

5. Sesuaikan dengan Jenis Kendaraan dan BBM

Bukan cuma soal waktu, tapi juga soal jenis kendaraan.

  • Mobil/motor modern (injeksi, turbo, dll.): Biasanya butuh BBM beroktan tinggi. Jenis BBM ini lebih mudah menguap, jadi waktu pengisian makin krusial. Kalau bisa, isi di pagi atau malam hari.
  • Kendaraan lama (karburator): Masih bisa lebih fleksibel, tapi tetap lebih baik isi di suhu rendah.

Ingat: mesin modern punya sensor yang membaca kualitas campuran bahan bakar. Semakin stabil BBM yang masuk, semakin optimal juga performa mesin.

Tabel Ringkasan: Waktu Isi BBM & Efeknya

Waktu MengisiEfek ke Volume BBMEfek ke MesinCatatan Praktis
Pagi (sebelum jam 10)Lebih padat, minim penguapanStabilWaktu terbaik
Siang (jam 11–15)BBM lebih cepat menguapNormalTidak ideal tapi masih oke
Sore (jam sibuk 16–19)Sama seperti siangMesin tetap amanHindari karena antrian panjang
Malam (setelah jam 20)Suhu adem, BBM lebih padatStabilAlternatif terbaik selain pagi
Saat truk tangki isi SPBURisiko tercampur endapanBisa kotorHindari, tunggu beberapa jam

Pertanyaan yang Sering Ditanyain

Q: Kalau isi siang bolong, rugi besar nggak?
A: Nggak sampai bikin bangkrut kok 😅. Tapi kalau kamu konsisten isi di pagi/malam, dalam jangka panjang akan terasa bedanya.

Q: Lebih baik isi penuh atau secukupnya aja?
A: Isi penuh lebih efisien karena ruang kosong di tangki berkurang, jadi penguapan lebih sedikit. Tapi jangan sampai overfill ya, karena bisa merusak sistem ventilasi tangki.

Q: BBM bisa basi nggak kalau lama di tangki?
A: BBM bisa turun kualitasnya kalau kendaraan nggak dipakai berminggu-minggu. Tapi kalau dipakai normal sehari-hari, aman-aman aja.

Q: Apakah SPBU di jalan tol lebih boros?
A: Harga sama. Yang bikin terasa boros itu gaya berkendara di tol (kecepatan tinggi bikin konsumsi lebih banyak).


Mengisi BBM itu ternyata ada seninya. Kalau asal, ya hasilnya biasa aja. Tapi kalau tahu trik waktu yang tepat, manfaatnya bisa kerasa: lebih irit, mesin lebih sehat, dan kamu sendiri lebih nyaman.

Ringkasan cepat:

  • Isi pagi/malam lebih hemat.
  • Jangan tunggu tangki kosong.
  • Hindari isi saat SPBU baru diisi truk tangki.
  • Pilih SPBU resmi dan terpercaya.

Saran saya, coba praktikkan tips ini seminggu penuh. Catat perbedaan jarak tempuh dan pengeluaran BBM. Kalau hasilnya lebih irit, kamu bakal ketagihan pakai cara ini.

Bagikan konten ini:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *